Terlepas dari semua sifat kurangbaik-nya (well, we're only human, right?!), bagiku ayahku adalah ayah yg sempurna.
Dia banyak mengajarkan aku tentang hidup. Aku tau dia jauh dari sempurna, karena banyak sifatnya yg unik (well, unik adalah bahasa halus dari 'aneh'.. -,-) dan sering membuat wajah semua anggota keluarga kami kecoreng.. tapi ya itu tadi. terlepas dari semua itu, bagiku dia ayah yang baik.
kata2nya yang membosankan, kadang mengandung filsafat tentang hidup. aku yakin dari beliaulah aku memiliki sifat optimisme tingkat tinggi, kemampuan birokrasi yang bisa dibilang waw, ambisius yg sangat dahsyat ;D, prinsipil, tegas.. semua sifat keras aku dapat dari beliau. kadang menyusahkan. tapi keras dan tegas aku yakin merupakan hal yang selalu disebut teman2ku kalau aku berjiwa pemimpin. (serius tau, ada yg bilang gt.. ;D )
beliau selalu mengajarkan kami berempat untuk kuat dalam menghadapi hidup. beliau selalu menyuruh kami untuk gemar membaca dan berlatih membaca cepat. beliau tidak pernah merokok.
perkataan yg paling aku ingat dari beliau adalah "jadikan itu sebagai cambuk".. itu diucapkannya setiap kali ada hal yang tidak menyenangkan dalam hidupku. entah itu nilai ulangan jelek, seragam yang jelek, atau apalah yang kurang memuaskan,, ya... aku jadi merasa jiwa dan ragaku penuh bekas cambukan. karena banyak hal kurang menyenangkan yang terjadi dalam hidup ini.
ya, beliau mendidik aku untuk menjadi orang hebat.
aku percaya itu.
dulu, beliau tidak yakin dengan kemampuan saya, yang lebih cenderung ke bidang seni dibanding sains apalagi sosial, atau ekonomi (seperti beliau), apalagi politik.
saya pernah mengalami hal2 menyenangkan sewaktu kecil bersama beliau. saya selalu diajak ke toko buku supaya minat membaca semakin tinggi. dan beliau juga sering mengajak melihat pameran, dan jalan2 ke tempat wisata. sepertinya sepele. tapi itu sebenarnya berdampak baik, karena kebiasaan itu saya tumbuh menjadi orang yg pemberani, mempunyai semangat berpetualang yg tinggi, dan tidak canggung.
Ayahku, terlepas dari semua hal buruk yang pernah dia torehkan dihidupku, aku menyayanginya. sungguh. aku menyayangi beliau nomor tiga. setelah nomor satu dan dua yg adalah mama.
Aib, atau hal jelek apapun dari beliau cukup aku dan keluargaku saja yang tahu. orang lain tidak berhak. siapapun yang coba merendahkan beliau, aku akan berusaha membelanya. sebisaku. sebagai kewajiban ku atas statusku sebagai darah dagingnya.
Aku sudah memaafkan segala salah ataupun sakit hati yang telah dibuatnya di masa lalu. aku menerimanya sekarang, besok dan kelak..
dia Ayahku, kebanggaanku.
aku menerima beliau apa adanya, sepenuh hatiku. tanpa dia aku bukan seperti ini. aku bisa saja jadi anak yang manja atau materialistis, atau tidak bersyukur.
tapi tidak,
karena aku punya orang tua yg sempurna.
Bapak, Mama.. aku sayang kalian.. aku akan selalu berusaha mewujudkan kehidupan yg jauh lebih baik buat Mama sama Bapak.
<3 Puput, your beloved daughter..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Katanya sih...