Tampilkan postingan dengan label uneg-uneg. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label uneg-uneg. Tampilkan semua postingan

Senin, 03 Desember 2012

Standar kenormalan


Pernahkah terpikir, apa sih standar normal itu?

Hari Minggu kemarin saya main ke Monas dengan niat membaca buku bareng. Saya melihat banyak keluarga 'utuh' dengan atribut piknik bertebaran disana sini, ada juga pasangan yang berjalan saling bergandengan tangan, beberapa ada yg sedang jogging, dan sebagainya. Tiba-tiba saya ingat seorang teman lama yang memiliki keterbatasan fisik dan kurang mampu. Satu pernyataan lugu yang saya ingat dari dia adalah:
Kalau jadi orang hebat terlalu susah, aku pengen setidaknya bisa normal seperti orang lain.

ces.

Saya peluk dia setelah dia menyampaikan itu. Tanpa mengatakan hal muluk seperti, "Aku tahu". Karena aku tidak tahu rasanya menjadi dia. Tapi kurang lebih saya merasakan hal yang sama dengan kata 'normal'. Yang kata orang-orang itu adalah level untuk minimal kita bisa diterima di suatu kalangan. Sedangkan tolak ukur normal itu ambigu. Normal bagi siapa?

Misal teman saya yang tuna rungu itu, dia dianggap tidak normal karena tidak bisa mendengar apa yang kita dengar. Padahal menurut saya dia pintar. Lebih pintar dari yang 'normal'. Dia bisa membaca gerak bibir dan mencernanya dengan cepat sehingga bisa berkomunikasi. Itu hebat. Tapi toh orang tetap melontarkan kalimat kasar seperti, "ah, kamu nggak bisa denger sih."
Ketabahan dia pun lebih dari orang 'normal'. Saya saja denger dia diejek rasanya pengen balas. Tapi dia justru balik bilang, "Ah aku nggak denger ini.." Ini sungguh menggelitik. Lalu dia memberi tahu saya pandangan dia tentang normal versi dia.

Dia kurang lebih menyampaikan bahwa, tuna rungu ini justru hal normal buat dia. Dulu sekali, dia pernah pakai alat bantu dengar. Kata dia itu menyiksa. Jauh lebih tenang buatnya ketika dia melepas alat bantu dengar itu. Dia sama sekali nggak terbebani dengan kondisinya. Itu membuat saya banyak berfikir.

Itu baru normal dari sisi fisik. Belum lagi definisi normal dari sisi behaviour, status masyarakat, dan ah banyak sekali hal yang perlu diluruskan tanpa bertumpu pada 'normal'.


Aku rasa juga tulisan ini sedikit kacau, karena pikiran saya sedang tidak pada normalnya.

Kamis, 30 Agustus 2012

Kapan Nikah?

Ya ampun apabanget deh ini blog, udah lumutan sejak terakhir posting kapan itu.. ah ya ampun Mei 2012. Empat bulan, ya Allah. *sujud taubat*
Agak lewat sih momen puncak pertanyaan 'kapan nikah' itu. Secara lebaran udah lewat hampir 2 minggu. Masih bulan syawal sih. Tapi ya nggak papa, toh kepikir share soal ini baru sekarang. :p

Pertanyaan 'Kapan Nikah?' itu semacam jadi momok, sesuatu yg di-malesbanget-in sama semua lajang terutama single. Dulu mungkin banyak yang nggak sadar kalau kalimat ini mengganggu, cuma angin lalu. Tapi semua bahas di linimasa tentang betapa mengganggunya pertanyaan ini yang justru membuat pertanyaan ini menjadi setan gentayangan yang bakal muncul tiba-tiba di acara reuni atau kumpul keluarga. Pertanyaan yang tadinya cuman basa-basi tapi busuk, bagi yang merasa. Bagi yang merasa ya, sejauh ini saya belum merasa terganggu sama pertanyaan itu.
*lalu tutup tab massal*

Iya, saya masih bisa ngelak kalau dikasih pertanyaan itu karena kakak saya yang ada persis di atas saya masih belum menikah. Jadi saya bisa jadikan dia sebagai tameng. Kok kedengerannya jahat ya. Ah dikit doang nggak papa lah. :)) Jadi kalau ditanya kapan nikah..

Sabtu, 04 Juni 2011

curcol *sambil kayang*

*mengendap2*

Haiiii... *ini suaranya bisik2*
Ini posting colongan. Sebenernya kerjaan lagi setan banget. Ini posting curian 10 menit sebelum meeting.
Do you know what I feel right now??



Ow Em Jey. Semua kerjaan di revisi dan harus disetor besok senen.. *jambak-jambak rambut* *jedok2in jidat ke rumah ahmad dhani*

Well, ciao temans. I promise to give a real post next.
Mungkin minggu depan.. *dilempar sendal*

*dadah dadah*

Selasa, 03 Agustus 2010

nyampah


Mau nyampah ah, mumpung bos ga ada n kantor lagi sepi .. >:]
*nyuil-nyuil-tisu* *sambilketawasetan*

masalah tidur,

Akhir- akhir ini gw sering ga bisa tidur. Insomnia. Dan pernah yang paling parah tu pas dua minggu lalu. Minggu malem gue ga bisa tidur padahal senennya musti berangkat ngantor. Gulang guling, dengerin lagu2 jadul *ga nolong juga*, ngebayangin serial tipi bagus *ga noloong..*, buka2 fesbuk *makin sepet mata*, update status baik di twitter maupun fb *tambah parah*..

Ayo dong tidur, T__T

Dipaksain meren, gulang guling kanan kiri.

Tau-tau kedengeran ADZAN SUBUH ! ohmy, ohmy ,,

habis denger adzan subuh malah tau2 tidur !
Setan tu emang bener2 ya :|
Jam 6 lebih seperempat udah kebangun aja gitu, TANPA ALARM
karena alarm aktif gw adalah hape ESIA yg saat itu abis batere.

Gut,
Badan gw udah kayak di cubitin orang sekampung.
ckit~ ckit~ Nyut~ Nyut~

Nguing~ Nguing~ Nguing~
*aduh tolong, meja gw banyak nyamuk! >,<"*
#aduh jangan tampar saya#

Dan ada satu mimpi yang mengganggu saya,

*mulai serius ni*

GUE MIMPI SESEORANG Beberapa hari lalu.
Mimpi itu sebenernya cuma bunga tidur kan?? Gue sering berurusan sama yang namanya mimpi. Kalo gue ga inget detilnya dan ga gitu nyamngkut di otak gw, itu berarti mimpi yg menandakan kalo gw tidur nyanyak alias MIMPI BELAKA. Tapi ada beberapa mimpi gw yang akhirnya bener2 ada di dunia nyata.

alias KEJADIAN.

Seperti dulu pernah mimpi dibonceng sama temen gue. Padahal gue waktu itu ga deket sama dia dan dia ga punya motor. tapi akhirnya kejadian. dan baju yang dipake temen gue di dunia nyata dan di mimpi itu sama.
pas dibonceng baru gw ngeh, "oiya, kayaknya ini sama sama yg di mimpi deh."

dan beberapa mimpi absurd yg juga kejadian lainnya.

Tapi orang yang ada di mimpi ini aneh. Kalo gue inget2 gue udah pernah mimpiin ni orang 3 kali selama gue kenal dia. Gue ga akrab sama dia. Cuman sebatas temen sekelas jaman kuliah gue dulu.
dan GUE GA PERNAH NAKSIR DIA SAMA SEKALI.

Ga, gue ga ilfil ato ga suka sama dia. Tapi ya emg ga ada perasaan naksir ato suka. anaknya tu lucu, garing, jayus..
dibilang akrab juga ga.
ngobrol kalo di kelas doang.

Tapi ketiga mimpi gw tentang dia itu selalu bersetting di sebuah rumah dan gw deket banget sama dia.
Well, kayak orang pacaran. Bukan pacaran dlm arti jorok ya, tapi memiliki hubungan personal yg dalem. Pernah settingnya di rumah gw, dan ada bokap gw ikutan ngobrol sama dia. pernah di satu rumah lain yg gw ga kenalin.

INI MENGGANGGU.

Dulu jaman kuliah gue udah dua kali mimpi dia. udah hampir 2 tahun lulus kuliah dan gw tiba2 mimpiin dia lagi.
Oh, Tuhan ...
Ada apakah gerangan ??

Apa yang mau kau tunjukkan padaku ??
:[

Sekarang rasanya ganggu abis kalo liat dia di FB, pengen remove ..
*aaaaaaaaaaaaa .....*

sori, ceritanya random abis . . .

udahan ah, bos udah balik ...

Selasa, 13 Juli 2010

plain

I'm tired of you, but I don't have a heart to hate you ..

I think you're special,
I think You think that I'm your special,
but all the things that I think are fake ..

thank you so much. goodbye.

Kamis, 24 Juni 2010

nyampah

Oh, Tuhan

Pertentangan batin itu menyakitkan yah ..
nangis di dalem ..

jadi baik dan bener tu ga gampang.
kadang otak dan hati ga sinkron,

kadang mereka sinkron tapi keadaan tidak bersahabat.
memaksa untuk menjadi -sedikit ikutan- jahat

Oh, Tuhan ..
beri aku kesabaran dan kekuatan ..
Aku tak punya siapapun untuk share atau nyampah.

Aku cuma punya Kau, Tuhan ..
Terimakasih untuk selalu ada .. :)

Kamis, 10 Desember 2009

curcol

akhir2 ini rasanya 'capek'...

bukan capek secara fisik, tapi lebih ke capek hati. capek dengan hidup, jemu dengan masalah, jengah dengan kepura-puraan dan kemunafikan.

aku capek.

semua perasaan itu palsu.
semua kepercayaan itu palsu.
semua cinta, itu palsu.
semua pujian
semua tatapan,
sentuhan itu palsu.
semua senyuman itu semu.
segala hal yg aku anggap kebahagiaan itu hanyalah kemunafikan semata.


dan tiba-tiba aku merasa jengah menjalani semuanya.


just like de javu,
I'm in a wrong place at a wrong time..


aku pengen pulang.
tapi aku bener-bener ga tau kemana musti pulang.





Pulang,
satu kata yang ga bener2 aku tau artinya.
bagiku pulang bukan berarti kembali ke rumah,
tapi kembali menjadi aku..

dan aku belum nemu tempat itu selain,
kost an aku sekarang.

I need someone that I can go home..


Rabu, 25 November 2009

bad habbit

Aku terbiasa menghukum diriku sendiri saat berbuat kesalahan...

begitu juga saat melakukan sesuatu yg bodoh, atau belum bisa memenuhi target-targetku. saat aku melakukan kesalahan kadang aku memukul diriku sendiri. pun saat merasa kesal atau tersakiti. karena aku merasa tidak bisa menyakiti orang lain, dan bisa jadi kesalahan tersebut ada padaku, maka aku biasanya 'menghukum' diriku sendiri.

saat aku dikecewakan oleh orang2 yang aku sayang, dan aku tak bisa menyakiti mereka, aku akan lebih meilih untuk menyakiti diriku sendiri.
aku juga terbiasa mengatai diriku sendiri, saat aku belum mencapai apa yg aku targetkan.
semisal, " ah, bikin apa si lu dari tadi, sampah ! " atau " bego banget si lu jadi orang, payah "

bukan, bukan aku kurang percaya diri, atau terbiasa memendam rasa sakit. bukan itu.

tapi aku merasa, aku tak berhak menyakiti orang lain. itu membuatku tak jauh beda rendahnya dengan orang yang sudah menyakiti aku. maka aku lebih baik menyakiti diriku sendiri. aku tidak menyakiti diriku sendiri secara berlebihan. karena, saat aku menampar diriku sendiri aku merasa itu meyakitkan. dan aku membayangkan jika aku menampar orang pasti rasanya juga sakit. rasanya pasti tidak enak. dan aku akan berhenti menyakiti diriku saat itu juga.

dan aku mungkin terlalu ambisius terhadap hidupku sendiri. aku terbiasa menargetkan sesuatu. dan saat belom tercapai, aku akan mem-pressure diriku sendiri untuk berlari mengejarnya.

kedengeran mengerikan ? mungkin...

sebenernya aku orang yang terarah tapi spontan. maksudnya ??
aku terbiasa membuat target jangka panjang dan jangka pendek. di sela target2 itu aku terbiasa berbuat sesuatu yg spontan. yg berkelebat di benakku. tapi tetap mengejar target jangka panjang dan memenuhi target2 jangka pendek.

ada seorang temanku yang bilang, " kamu tu terlalu keras pada dirimu sendiri."

berhari-hari kata2 dia berputar2 di otakku. mencara beberapa alasan dan pembelaan. dengan sangat berat aku mengaku padanya, " bisa jadi aku terlalu keras. tapi tujuanku keras pada diri sendiri itu baik. demi masa depanku juga. "

" tapi itu membuatmu acuh dan dingin terhadap apa yg terjadi diluaran kamu. bikin kamu keras kepala, keras hati. "
loh, kok jadi kemana2 ni tuduhannya...
" rasional aja deh, kalo kita lembek sama diri sendiri, kita lama sampai di tempat tujuan." aku ikut2an ngelantur.
" nah itu juga, kamu kadang terlalu rasional. "

nah, gua speechless..

apa sih salahnya menjadi rasional ??


Senin, 02 November 2009

phase of life

Bukankah sudah semestinya, kalau orang, itu datang dan pergi??

bukankah memang seperti itu seharusnya, orang2 akan selalu berganti..
aku bisa saja berkata aku baik2 saja.. tapi hatiku tetap sakit. aku capek. semuanya akan pergi, aku tau itu. bahkan jauh sebelum semuanya pergi meninggalkan aku.

semua orang itu akan mengalami fase yang sama. orang2 di sekitar kita akan datang, membuat kenangan untuk kemudian pergi lagi. aku sudah mengalaminya ribuan kali. tapi penggalan yg terakhir tetap terasa menyakitkan.
semua orang dalam hidupku, mereka datang.. dan pergi. dan aku merasa aku tidak pernah benar2 memiliki teman. mereka selalu meninggalkan aku sendiri. setelah membuat kenangan di hidupku. entah itu buruk atau baik..

lagi2 aku kehilangan..
aku pikir aku sudah biasa di tinggalkan,
tapi ternyata rasanya masih menyakitkan..

well, orang datang singgah sejenak di hidup kita.. meninggalkan kisah, meninggalkan kenangan.. lalu pada masanya, mereka akan pergi lagi, meninggalkan kita. dan akan berganti dengan orang baru. orang baru yg masuk ke kehidupan kita, untuk kemudian pergi lagi. dan seterusnya. begitu terus.

masalah nantinya kita akan ketemu dengan orang2 itu lagi atau tidak, itu terserah Tuhan..

seperti sekarang, mereka pergi.. setelah membuat beragam kenangan dan kisah di hidupku. aku tetap menyimpannya di album hidupku. sebagai orang yg pernah hadir di hidupku. hidup ini harus terus berjalan. everybody move..

dan aku yakin, beberapa hari lagi pasti semuanya akan baik2 saja. aku akan terbiasa lagi dengan kesendirian..
well, life's rolls on..



Sabtu, 17 Oktober 2009

melihat diri sendiri

..umur yg semakin tua belum tentu membuat kita lebih bijaksana..

bukan berarti aku merasa aku bijaksana ya...
karena aku emosional dan tempramental. dan orang bijaksana tentunya tidak seperti itu.

iya, bukan?? *bukaaaaaaaaaaaaann..... (-.-)'*

kemarin siang aku ngobrol dengan bosku ketika makan siang di kantin kantor. aku suka ngobrol atau dengar cerita2 dari dia, karena banyal filsafat yg bisa aku curi diam2..
jadi dia bertanya pada saya begini, " Putri, bagaimana caranya beramal tapi tidak menyakiti kedua belah pihak. baik dari sisi pemberi sedekah, maupun si penerima sedekah."

saya terdiam sesaat. dalam hati saya berfikir, dari pihak si penerima apa ruginya sih..
tapi flashback, aku pernah menjadi si penerima sedekah. saya kuliah dibiayai oleh tante saya. beliau sangat baik hati menyisihkan sebagian hartanya untuk membiayai kuliah saya yang tidak murah. tapi dilihat dari sisi saya sebagai penerima sedekah, saya tidak merasa bahagia atau leha2 atau apalah itu sebutan yang tepat.
setiap saya menerima uang pemberian dari tante saya, saya selalu merasa rendah. saya tau, itu hanya perasaan saya saja. Tante saya tidak pernah merendahkan saya.
saya selalu bertanya dalam hati, "sampai kapan saya seperti ini, menerima pemberian orang.."
rasanya tidak enak. sungguh. tapi dari situ saya termotifasi untuk terus bergerak menjadi sesuatu, biar saya bisa menjadi 'yang memberi' bukan lagi 'diberi'..

kembali ke obrolan saya dengan bos,
ternyata bos bersedekah sama orang, dan ceritanya si orang yg menerima sedekah itu tingkahnya kurang menyenangkan bagi beliau. si penerima sedekah itu membuat bos saya kecewa. ya, kurang lebih begitu lah.
flashback lagi, bisa jadi saya juga begitu. mengecewakan tante saya. tapi saya ga tau. karena tante saya tidak menyinggung saya. saya tidak tau salah saya dimana. begitupun bos saya, dia bilang, " ya udah, saya diemin aja, biar dia belajar sendiri.."

belajar sendiri...

itu tergantung orangnya. saya, iya, saya belajar sendiri. tapi kekecewaan itu menurut saya sebaiknya tetap di ekspresikan daripada dipendam dan jadi borok di hubungan kedua belah pihak.
owh, itu menohok diriku sendiri.
dan seharian kemarin aku masih saja kepikiran kata2 bos..

kembali ke kata2 bos, saya sempat menanggapi omongan bos dengan jawaban seperti ini, " bapak mending ngomong aja, apa yg bikin bapak kecewa. daripada dipendem, dia ga bakal tau salah dia dimana. dia ga bakalan bisa berubah" dan itu lagi jawaban dia, biar dia belajar sendiri..

aku menghargai usahanya untuk mencoba memandang sesuatu dari berlainan sisi. tidak hanya dari sudut pandang dia, tapi dia mencoba melihat dari sudut pandang yang lain..
waw.. menurutku masih jarang orang yang seperti itu.

kebanyakan dari kita melihat dari sisi kita. termasuk aku sendiri kadang seperti itu. yah, manusiawi sih. bahkan kadang kita egois saat menyikapi masalah dengan mengatakan, "cobalah lihat dari sudut pandangku" atau "kamu ga ngerasain apa yang aku rasain"...

well, itu adalah pelajaran hidup yang ke.. *banyak*

kita harus bisa lebih bijaksana dalam menyikapi ataupun memandang sesuatu..
tapi kadang memang emosi membutakan hati dan pikiran...

aku juga lagi belajar kok, semoga aja kelak aku bisa jauh lebih baik lagi,
amin ya Rabb...


Jumat, 16 Oktober 2009

untittled


I think I'm worse than a jerk...

I don't know, but I feel so terrible now..
I heard much speculation about me, that is untrue..
 mereka boleh bilang aku apa, mereka boleh ngatain aku apa, terserah.
tapi jangan sampe mereka bikin pusing apalagi bikin sakit ati keluargaku. terutama mama. karena aku yg pertama yg bakal bikin perhitungan dengan mereka.

sebenernya apa si permasalahannya..
kenapa sampe panjang begini si....

ga sampe otak aku sebenernya.
ga penting bgt dibahas. semuanya bikin cerita sendiri jadinya. dan aku dan keluargaku dan semua yg ada di sekitarku harus nanggung derita.

aku percaya Tuhanku tidak tidur.. dia yang akan balas semua rasa sakit yg aku rasain sekarang. mereka mungkin lupa kalau semua ada balasnya. semua ada akibatnya.

akibat atas menyakiti perasaan keluargaku.

aku capek mikirin ini.
udahlah, biar Tuhan yang memperingatkan mereka.

aku sudah muak.

" .. I try to be perfect but no one believe me .. "

Selasa, 13 Oktober 2009

flash back

apa yang ada dibenakmu, saat mendengar kata MATI... ??

pernahkah kamu meminta atau mecoba untuk mati..??

sebut aku gila, kalau memang itu sebutannya..
karena jujur aku pernah menjadi salah satu dari orang yang meminta mati.

tapi itu dulu.
waktu aku masih belum bisa mengendalikan emosiku sendiri.

banyak hal buruk yang pernah terjadi di masa kecilku. dan akupun tumbuh dewasa dengan emosi yang super parah.
mudah meledak2.
mudah marah.
dan mudah terpengaruh.
selalu mencari pelarian atas semua masalah tanpa berfikir sehat.

aku merusak diriku sendiri.

tapi lalu aku sadar..
mau sampai kapan aku seperti ini.

tapi saat aku sadar, bukannya hidupku semakin 'bener', tapi justru makin kacau.
dan bisa jadi sebenernya kekacauan itu buah dari kelakuan buruk-kelakuan burukku sebelumnya.

saat itu sempat aku minta sama Tuhan,
"Tuhan, tolong cabut nyawaku sekarang.."

aku selalu mencerobohkan diri.
nyebrang ga liat2..
sengaja,
ya itu tadi.. sambil mengatakan itu kedalam diriku sendiri..

tapi Tuhan tidak mengabulkannya.

lalu kemuadian, setelah lama aku tenggelam dalam kalut hidupku yg corat marut. aku berfikir,
gimana jadinya kalau aku mati??

bulu kudukku berdiri..
ternyata aku masih takut mati.
aku belum siap ditagih laporan oleh Tuhan.
aku belum mau meninggalkan orang2 yg aku sayang.
aku belum mau meninggalkan dunia ini.

ternyata aku masih takut.

ternyata aku manusia pengecut.

aku penakut.

lalu aku mulai berfikir normal,
apa yg bisa aku lakukan kedepan
untuk jadi lebih baik...

dan semua hal yang aku lakukan hingga kini membuat aku juga makin takut mati..

aku belum siap meninggalkan segala yg aku miliki sekarang,
belum siap meninggalkan orang2 yg aku sayang,
aku masih ingin mencapai banyak target2ku..

dan sekarang aku minta pada Tuhan,
"Tuhan, beri aku umur panjang,, demi orang2 yg aku sayang dan menyayangi aku.."

amiiin....

Senin, 12 Oktober 2009

menyakiti dan disakiti

apa bedanya, antara menyakiti dan disakiti ?

bagiku dua-duanya nyakitin. dua2nya nggak enak.
kalo kamu milih yang mana?

mending yang mana?

ga enak dua-duanya ya...
kalo aku mending disakitin.
kalo disakitin itu udah biasa. disakitin bikin hatiku kapalan. makin kuat. dan aku selalu bisa mencari pembenaran untuk bangkit lagi.
kalau menyakiti..
aku juga biasa nyakitin orang. kadang sengaja. kadang ga sengaja.

aku sering nyakitin orang yg katanya sayang sama aku. karena aku muak denger kata sayang.

kadang menyakiti itu candu.
lagi, dan lagi..

tapi saat sudah melakukannya, bukan menyenangkan.
waktu udah kejadian, aku nyakitin orang lagi, yg ada aku selalu dihantui rasa bersalah.

rasa bersalah itu kayak kutil yg nempel terus.
walaupun aku juga bisa nyari pembenaran terhadap diri sendiri- lagi, tapi jauh lebih lama.

dan selalu ada pertanyaan miris, tiap kali aku menyakiti orang,
'apa aku salah, Tuhan?'

aku merasa aku tidak berhak menyakiti siapapun. karena kedudukanku dengan mereka yg aku sakiti dimataMu adalah sama.
siapa aku yg dengan lancang menyakiti sesamaku..

maaf Tuhan..
hatiku sungguh mati rasa.
menyakiti dan disakiti bukankah keseimbangan dalam hidup?

tolong bilang aku salah Tuhan.
karena kadang aku butuh seseorang yg bisa nyalahin kelakuanku yg kadang kayak setan ini.

Kamis, 08 Oktober 2009

fair and unfair

".. sometimes life is unfair.."


ya, aku setuju. saat ini, menit ini, detik ini terutama.sebuah ketidak benaran menyebar luas sebagai kontroversi atas aku. ketidakbenaran yg dianggap sebagai kebenaran. sebuah tulisan uneg2ku disebuah buku pribadiku dibaca orang. dan disebarluaskan dari mulut ke mulut dengan tambahan bumbu dramatisasi cabe yang super pedas. jadilah banyak versi yg ada berkeliaran liar dan menyebar menjadi sebuah fitnah.
iya, bagiku fitnah.
mereka makin melihat aku sebagai pihak yg salah, dan tak tau diri. bejat, kata kasarnya.
siapa yg salah sih sebenernya?
aku???

yg ada aku ngerasa kayak ditelanjangin..
itu buku pribadiku. dalam kondisi apapun juga nggak ada yg berhak baca. apapun alasannya. aku emg childish. masih hobi nulis dibuku-yg sebenernya juga bukan diary, hanya saja bersifat pribadi-setiap ada uneg2. hampir tiap hari.
bukan kebiasaan. tapi aku membiasakan diriku untuk menulis. aku masih ada obsesi untuk menulis dan nggak mau bakatku ilang gt aja gara2 aku jarang nulis dan kagok.
jujur aku pengen banget teriakin kuping mereka, AKU BENCI!

tapi aku menghormati mereka sebagai orang2 yg setidaknya sudah lumayan berjasa dihidupku. harusnya mereka bisa mikir kan, kenapa aku sampe nulis n ga  ngomong langsung..
karena aku ngehargain mereka.

itu.
tapi kalo jadinya begini, ya... jgn berharap aku bisa lebih menghargai mereka.
tadinya aku ngerasa bersalah. berniat mau minta maaf. tapi setelah perkembangan cerita sejauh ini,
ga akan.
aku makin ngerasa kesalahan bukan di aku.

sumpah, rasanya sakit.
karena fitnah itu sampai ke telinga mama.. bapak.. kakak2ku..
aku cuma bilang,
"percaya aja sama aku, tolong. aku ga sebejat2 amat ngejelekin atau ngebobrokin keluarga orang. semua cerita itu udah berubah jadi fitnah. semua udah didramatisir"
dan keluargaku percaya sama aku.

itu sudah. cukup banget jadi kekuatan aku untuk panas kuping, panas ati ngadepin omongan mereka.
well, aku bukan orang yg sempurna.

aku inget petikan kata2 kakaku waktu online tadi..
yg bikin aku introspeksi lebih lanjut..

K : you know..
k : sometimes
k : life is unfair
k : "kebenaran"
me : I know
k : apa sih kebenaran?
k : kebenaran adalah sesuatu hal yang sesungguhnya?
k : atau kebenaran adalah sesuatu hal yang diketahui oleh banyak orang..
k : ..sebagai hal yang benar?
me : bisa jadi dua2nya
k : salah
k : dalam banyak hal..
k : terutama dalam hubungan antar manusia..
k : kebenaran adalah sesuatu hal yang diketahui oleh banyak orang
me : berarti kadang kita harus bohong untuk dianggap benar??
k : hmm..
k : sedikit meleset
k : kebenaran itu tidak akan ada artinya jika tidak ada yang mengetahuinya
k : ..kecuali tuhan pasti tahu mana yang benar dan mana yang salah

well, life is unfair. tapi ketidak adilan itu bisa jadi keadilan yg diberi Tuhan kepada kita. siapa kita bisa mengatai Tuhan tidak adil..??
keadilan dan ketidakadilan itu hanya Tuhan yg berhak memutuskan. begi orang mungkin aku sedang mengalami ketidak adilan. tapi bisa jadi itu pantes buat aku. biar aku bisa belajar jadi pribadi yg jauh lebih baik lagi. bisa jadi Tuhan sedang menempa mentalku untuk menjadi orang yg hebat.

biarlah hanya Tuhan yg berhak menghakimi aku.