Aku terbiasa menghukum diriku sendiri saat berbuat kesalahan...
begitu juga saat melakukan sesuatu yg bodoh, atau belum bisa memenuhi target-targetku. saat aku melakukan kesalahan kadang aku memukul diriku sendiri. pun saat merasa kesal atau tersakiti. karena aku merasa tidak bisa menyakiti orang lain, dan bisa jadi kesalahan tersebut ada padaku, maka aku biasanya 'menghukum' diriku sendiri.
saat aku dikecewakan oleh orang2 yang aku sayang, dan aku tak bisa menyakiti mereka, aku akan lebih meilih untuk menyakiti diriku sendiri.
aku juga terbiasa mengatai diriku sendiri, saat aku belum mencapai apa yg aku targetkan.
semisal, " ah, bikin apa si lu dari tadi, sampah ! " atau " bego banget si lu jadi orang, payah "
bukan, bukan aku kurang percaya diri, atau terbiasa memendam rasa sakit. bukan itu.
tapi aku merasa, aku tak berhak menyakiti orang lain. itu membuatku tak jauh beda rendahnya dengan orang yang sudah menyakiti aku. maka aku lebih baik menyakiti diriku sendiri. aku tidak menyakiti diriku sendiri secara berlebihan. karena, saat aku menampar diriku sendiri aku merasa itu meyakitkan. dan aku membayangkan jika aku menampar orang pasti rasanya juga sakit. rasanya pasti tidak enak. dan aku akan berhenti menyakiti diriku saat itu juga.
dan aku mungkin terlalu ambisius terhadap hidupku sendiri. aku terbiasa menargetkan sesuatu. dan saat belom tercapai, aku akan mem-pressure diriku sendiri untuk berlari mengejarnya.
kedengeran mengerikan ? mungkin...
sebenernya aku orang yang terarah tapi spontan. maksudnya ??
aku terbiasa membuat target jangka panjang dan jangka pendek. di sela target2 itu aku terbiasa berbuat sesuatu yg spontan. yg berkelebat di benakku. tapi tetap mengejar target jangka panjang dan memenuhi target2 jangka pendek.
ada seorang temanku yang bilang, " kamu tu terlalu keras pada dirimu sendiri."
berhari-hari kata2 dia berputar2 di otakku. mencara beberapa alasan dan pembelaan. dengan sangat berat aku mengaku padanya, " bisa jadi aku terlalu keras. tapi tujuanku keras pada diri sendiri itu baik. demi masa depanku juga. "
" tapi itu membuatmu acuh dan dingin terhadap apa yg terjadi diluaran kamu. bikin kamu keras kepala, keras hati. "
loh, kok jadi kemana2 ni tuduhannya...
" rasional aja deh, kalo kita lembek sama diri sendiri, kita lama sampai di tempat tujuan." aku ikut2an ngelantur.
" nah itu juga, kamu kadang terlalu rasional. "
nah, gua speechless..
apa sih salahnya menjadi rasional ??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Katanya sih...