Tampilkan postingan dengan label cuma fiksi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cuma fiksi. Tampilkan semua postingan
Selasa, 10 Mei 2011
jenuh
Kekasih,
Bawa aku pergi. Kemanapun terserah. Asal bersamamu, aku pasrah. Aku bosan disini. Disini semuanya sibuk sendiri. Aku cuma diijinkan mengobrol dengan tembok krem di depan mejaku. Mereka terlalu sibuk sekalipun hanya untuk mendengar ocehanku. Aku bosan setengah mati disini. Teman semuanya palsu.
Hey, kekasih. Jangan diam saja. Kesini dan jemput aku. Aku tunggu di tempat biasa kau melihat ikan-ikan berenang riang.
Ah, ayo kita mancing saja!
Bahkan mancing yang menurutku membosankan itu rasa-rasanya jauh lebih baik dibanding duduk disini bersama madonna yang bernyanyi jejingkrakan di kepala kosong.
Jadi, kapan kamu kesini ?
Jangan lama-lama, keburu bosanku menjalar sampai ubun-ubun.
Jangan sampai begitu kau datang, kau melihatku tergeletak dengan cutter di tangan.
-Minggu pertama dibulan mei-
Jumat, 29 April 2011
Di penghujung April
Di Café di jalan Bali, aku duduk dan menunggumu kembali.
Ditemani secangkir vanilla latte yg segaris lagi tamat riwayat, malam ini. Mengalun lagu Yovi-Nüno Masih mencintaimu sebagai backsoundnya. Bukannya kau yang buat janji. Untuk bertemu lagi malam ini. Tepat ke duaratusduapuluhdua hari. Kenapa harus duapuluhdua hari? Jangan tanya aku dong, itu kan idemu. Pasti asal tembak.
Apa aku salah hari? Apa kau yang lupa janji? Atau kau yang tidak berniat kemari dan aku yang terlalu berharap untuk kau datang malam ini?
Kau mengerjaiku ya?!
Kulirik jam ku. Pukul sepuluh lebih limabelas. Oke. Mungkin masih terlalu dini. Mungkin nanti agak malam baru kau kemari.
Kemudian aku memanggil bartender. Meminta tambah vanilla latte yang sudah teler duluan. Cangkir-cangkir bekas itu nampak menyedihkan tanpa isi. Cangkir cantik, apalah artinya tanpa ada isi. Seperti aku yang kehilangan kopiku- isi dalam cangkirku- jiwaku.
Vanilla latte ku datang. Aku tersenyum pada mas-mas yang barusan mengantarkannya. Dia balas senyum. Mengeluarkan secarik kertas dari saku celemeknya. Memberikan padaku. Tersenyum lagi lalu pergi.
...
Kenapa harus lewat secarik kertas dengan tangan orang lain? Takbisakah kau sampaikan sendiri padaku? Apa sulitnya...
Airmataku menetes dalam cangkir vanilla latte yang belum sempat kuminum. Menetes satu-satu. Kian tersedu.
Samar terdengar lagu Baim-Kau milikku mengalun perlahan,
di Café di jalan Bali, dimana aku duduk dan menunggumu kembali..
5 April 2011 22:45
Senin, 18 Januari 2010
prolog
Lelaki itu berwajah cantik.
Bukan sebagai banci atau manusia yang labil belum menemukan jati diri. Tapi sebagai laki-laki murni yang memiliki wajah cantik.
Minggu lalu, disebuah toko roti aku bertemu dengannya. Sebuah awal yang klise dari perebutan sepotong cheese cake. Cheese cake itu jatuh, dan begitu pula kami. Jatuh kedalam sebuah kisah absurd. Aku tak perlu lah menceritakan detil perkenalan kami. Tapi hari itu, malam itu pula, entah bagaimana awalnya aku sudah duduk di sebuah kedai eskrim. Dan berakhir di depan pintu kamarku. Entah sejak kapan dan bagaimana bisa seintim ini padahal kami baru pertama bertemu.
Dan berlanjut, esok dan esoknya dan kemudian hari hingga hari ini. Aku terbangun pagi-pagi dengan senyum manis cantiknya disampingku persis. Aku butuh sebuah tamparan mungkin, supaya sadar. Tapi secara sangat sadar aku menikmati keberadaannya. Aku tak bersuami, tak juga memiliki pasangan. Komitmen menurutku sebuah tindakan konyol. Jadi aku tak akan membenamkan diriku dalam keterikatan.
Dan biarkan aku menikmatinya, demi keegoisanku semata. Dan agaknya dia pun tak keberatan. Jujur aku tak tau apakah dia beristri atau memiliki kekasih.
ah, kekasih ..
Dia sudah mati. Jadi dia tak akan marah padaku. Aku bisa memberitaunya secara baik-baik saat aku datang ke makamnya bulan November nanti.
Ah, aku harus pergi kerja. Sementara pria cantik-ku masih terlelap dalam selimut tebalnya. Mimpinya sepertinya sempurna. Sampai-sampai senyumnya enggan lepas dari wajahnya. Kukecup matanya sesaat. Dan membelai pipinya lembut.
Sampai jumpa nanti pria cantik-ku ..
Bukan sebagai banci atau manusia yang labil belum menemukan jati diri. Tapi sebagai laki-laki murni yang memiliki wajah cantik.
Minggu lalu, disebuah toko roti aku bertemu dengannya. Sebuah awal yang klise dari perebutan sepotong cheese cake. Cheese cake itu jatuh, dan begitu pula kami. Jatuh kedalam sebuah kisah absurd. Aku tak perlu lah menceritakan detil perkenalan kami. Tapi hari itu, malam itu pula, entah bagaimana awalnya aku sudah duduk di sebuah kedai eskrim. Dan berakhir di depan pintu kamarku. Entah sejak kapan dan bagaimana bisa seintim ini padahal kami baru pertama bertemu.
Dan berlanjut, esok dan esoknya dan kemudian hari hingga hari ini. Aku terbangun pagi-pagi dengan senyum manis cantiknya disampingku persis. Aku butuh sebuah tamparan mungkin, supaya sadar. Tapi secara sangat sadar aku menikmati keberadaannya. Aku tak bersuami, tak juga memiliki pasangan. Komitmen menurutku sebuah tindakan konyol. Jadi aku tak akan membenamkan diriku dalam keterikatan.
Dan biarkan aku menikmatinya, demi keegoisanku semata. Dan agaknya dia pun tak keberatan. Jujur aku tak tau apakah dia beristri atau memiliki kekasih.
ah, kekasih ..
Dia sudah mati. Jadi dia tak akan marah padaku. Aku bisa memberitaunya secara baik-baik saat aku datang ke makamnya bulan November nanti.
Ah, aku harus pergi kerja. Sementara pria cantik-ku masih terlelap dalam selimut tebalnya. Mimpinya sepertinya sempurna. Sampai-sampai senyumnya enggan lepas dari wajahnya. Kukecup matanya sesaat. Dan membelai pipinya lembut.
Sampai jumpa nanti pria cantik-ku ..
Senin, 04 Januari 2010
grey new year eve ( happy new year, dearest )
I'm drunk and drunk all night long on new year eve ...
Jangan bertanya kenapa aku masih disini sendiri malam ini. Di moment yang dinanti semua manusia. Bukan, aku bukan merenung. Jiwaku pergi, entah kemana. Mungkin ikut jiwa-jiwa lain yg berkeliaran dikota merayakan tahun baru dengan sorak sorai gembira. Dan aku masih disini. Di atap rumahku. Memandang langit yg ikut merayakan momen tahun baru dengan kilatannya yang melebihi dahsyatnya kembang api.
Aku ingin merayakannya berdua sama kamu saja, Kekasihku ..
Aku minum, dan minum lagi. Tidak, aku tidak mabuk. Aku justru sadar, sepenuhnya sadar. Bahwa kau dan cahayamu abadi. Masih dan terus berdiam di hatiku. Hangatmu senantiasa menghangatkan jiwaku. Aku mencintaimu Kekasih, dengan segenap nafas yang kupunya.
Radio sakuku masih mengoceh. Dia meracau dan ikut gila bersamaku.
Aku menoleh ke arahmu,
dan aku masih bisa melihat kilatan asa di matamu. Dan kau tersenyum balik ke arahku. Dan kembang api yang menyalak di langit malam itu tak ada artinya lagi buatku. Yang ada cuma kamu.
Aku ingin memelukmu, meski rasanya begitu dingin.
... so we gotta say goodbye for the summer,
darling I promise You this,
I'll send You all my dream everyday in a letter,
sealed with a kiss ...
Mari minum, Kekasihku ...
Oh, sudah habis rupanya. Tunggu disini, aku ambil botol-botol yang lain lagi. Kumohon jangan beranjak barang satu centi. Karena aku takut kau menjaga jarak dan tak mau kembali. Jangan juga berganti posisi, aku takut tak bisa mengenalimu lagi.
... I'll see You in the sunlight
I'll hear Your voice everywhere
I'll run to tenderly hold You
but darling You won't be there ...
Maafkan airmataku ini, Kekasih. Dia refleks mengalir saat aku kembali dan tak menemukan keberadaanmu. Kau tak pernah menepati janjimu. Kau selalu pergi saat aku lengah.
Dimanapun kau berada, Kekasih .. Aku tahu kau dengar aku. Dan kau akan selalu mendapat kiriman nafas dariku setiap hari.
Mari minum lagi, Kekasih ..
Kali ini biarkan aku mewakilimu.
Kepalaku sedikit pusing. Tapi jangan khawatirkan aku, Kekasih. Aku baik-baik saja. Semuanya akan baik-baik saja. Mari minum lagi.
Aku melihat ke selatan langit. Kembang api bersahut-sahutan. Aku suka kembang api, kekasih. Tapi tak ada apa-apanya jika kunikmati sendirian. Rasanya seperti meledak di hatiku yg kosong. Kembang api itu jauh lebih indah jika kulihat dalam pantulan matamu.
Mari minum lagi, Kekasih ...
... Yes it's gonna be a cold lonely summer
but I feel the emptyness
I'll send You all my love
every day in a letter ...
00 : 00
Kembang api mejalari langit kota. Serempak menyalak. Seiring matinya jiwaku. Seiring sadarnya hatiku. Kau sudah pergi ...
Selamat tahun baru Kekasih ..
Aku janji untuk rajin mengunjungi pembaringanmu setiap November ...
... I don't wanna say goodbye for the summer
knowing the loneliness
so let us take a pledge to meet in November
and seal it with a kiss ...
Jangan bertanya kenapa aku masih disini sendiri malam ini. Di moment yang dinanti semua manusia. Bukan, aku bukan merenung. Jiwaku pergi, entah kemana. Mungkin ikut jiwa-jiwa lain yg berkeliaran dikota merayakan tahun baru dengan sorak sorai gembira. Dan aku masih disini. Di atap rumahku. Memandang langit yg ikut merayakan momen tahun baru dengan kilatannya yang melebihi dahsyatnya kembang api.
Aku ingin merayakannya berdua sama kamu saja, Kekasihku ..
Aku minum, dan minum lagi. Tidak, aku tidak mabuk. Aku justru sadar, sepenuhnya sadar. Bahwa kau dan cahayamu abadi. Masih dan terus berdiam di hatiku. Hangatmu senantiasa menghangatkan jiwaku. Aku mencintaimu Kekasih, dengan segenap nafas yang kupunya.
Radio sakuku masih mengoceh. Dia meracau dan ikut gila bersamaku.
Aku menoleh ke arahmu,
dan aku masih bisa melihat kilatan asa di matamu. Dan kau tersenyum balik ke arahku. Dan kembang api yang menyalak di langit malam itu tak ada artinya lagi buatku. Yang ada cuma kamu.
Aku ingin memelukmu, meski rasanya begitu dingin.
... so we gotta say goodbye for the summer,
darling I promise You this,
I'll send You all my dream everyday in a letter,
sealed with a kiss ...
Mari minum, Kekasihku ...
Oh, sudah habis rupanya. Tunggu disini, aku ambil botol-botol yang lain lagi. Kumohon jangan beranjak barang satu centi. Karena aku takut kau menjaga jarak dan tak mau kembali. Jangan juga berganti posisi, aku takut tak bisa mengenalimu lagi.
... I'll see You in the sunlight
I'll hear Your voice everywhere
I'll run to tenderly hold You
but darling You won't be there ...
Maafkan airmataku ini, Kekasih. Dia refleks mengalir saat aku kembali dan tak menemukan keberadaanmu. Kau tak pernah menepati janjimu. Kau selalu pergi saat aku lengah.
Dimanapun kau berada, Kekasih .. Aku tahu kau dengar aku. Dan kau akan selalu mendapat kiriman nafas dariku setiap hari.
Mari minum lagi, Kekasih ..
Kali ini biarkan aku mewakilimu.
Kepalaku sedikit pusing. Tapi jangan khawatirkan aku, Kekasih. Aku baik-baik saja. Semuanya akan baik-baik saja. Mari minum lagi.
Aku melihat ke selatan langit. Kembang api bersahut-sahutan. Aku suka kembang api, kekasih. Tapi tak ada apa-apanya jika kunikmati sendirian. Rasanya seperti meledak di hatiku yg kosong. Kembang api itu jauh lebih indah jika kulihat dalam pantulan matamu.
Mari minum lagi, Kekasih ...
... Yes it's gonna be a cold lonely summer
but I feel the emptyness
I'll send You all my love
every day in a letter ...
00 : 00
Kembang api mejalari langit kota. Serempak menyalak. Seiring matinya jiwaku. Seiring sadarnya hatiku. Kau sudah pergi ...
Selamat tahun baru Kekasih ..
Aku janji untuk rajin mengunjungi pembaringanmu setiap November ...
... I don't wanna say goodbye for the summer
knowing the loneliness
so let us take a pledge to meet in November
and seal it with a kiss ...
Sabtu, 19 Desember 2009
last word for sunshine
Aku merindukanmu teramat sangat, Matahariku ...
berhari-hari kau tak bersinar. aku sangat hancur melihatmu. aku merasa remuk saat tak mendapati keberadaanmu.
kemana saja kau, Matahariku ?
terbesitkah dibenakmu, ingin tinggalkan aku ?
aku takut sendirian, Matahariku ...
tak kan ada lagi yang keringkan air mataku.
aku mau kamu, matahariku ...
kemarilah, dan duduk disampingku.
aku ingin sekali bersandar di pundakmu.
aku rindu saat-saat kau menepuk-nepuk lembut kepalaku untuk kemudian mengecupnya.
aku rindu saat-saat kau petikkan gitarmu, dan bernyanyi dengan suara paraumu.
suara parau yang merdu buatku.
aku rindu bersamamu.
bilakah kau berkenan sambut tanganku.
jangan biarkannya menggantung hampa di udara.
tapi mengapa kau tak beranjak, dan masih saja bertahan disana ?!
ini aku, Matahariku ...
ini aku ...
apa aku sudah bukan hal yg penting buatmu ?
kau tak lagi pernah memikirkanku ?
tak terbayangkah kau rindu aku ?
aku hancur dengan diammu ini, matahariku. tolong katakan sesuatu. jangan biarkan asaku jadi abu.
...
kau masih bisu. kau remukkan duniaku. selamanya aku mau malam. melihatmu bersinar buatu beku.
aku bisa saja berkilah, aku izinkan kau bersinar, benderang.
tapi disini, aku tetap beku. semua terasa semu buatku.
...
Love, Live ... everything inside is just a Lie.
You proved it to me.
Thanks for all, sunshine. Goodbye ...
berhari-hari kau tak bersinar. aku sangat hancur melihatmu. aku merasa remuk saat tak mendapati keberadaanmu.
kemana saja kau, Matahariku ?
terbesitkah dibenakmu, ingin tinggalkan aku ?
aku takut sendirian, Matahariku ...
tak kan ada lagi yang keringkan air mataku.
aku mau kamu, matahariku ...
kemarilah, dan duduk disampingku.
aku ingin sekali bersandar di pundakmu.
aku rindu saat-saat kau menepuk-nepuk lembut kepalaku untuk kemudian mengecupnya.
aku rindu saat-saat kau petikkan gitarmu, dan bernyanyi dengan suara paraumu.
suara parau yang merdu buatku.
aku rindu bersamamu.
bilakah kau berkenan sambut tanganku.
jangan biarkannya menggantung hampa di udara.
tapi mengapa kau tak beranjak, dan masih saja bertahan disana ?!
ini aku, Matahariku ...
ini aku ...
apa aku sudah bukan hal yg penting buatmu ?
kau tak lagi pernah memikirkanku ?
tak terbayangkah kau rindu aku ?
aku hancur dengan diammu ini, matahariku. tolong katakan sesuatu. jangan biarkan asaku jadi abu.
...
kau masih bisu. kau remukkan duniaku. selamanya aku mau malam. melihatmu bersinar buatu beku.
aku bisa saja berkilah, aku izinkan kau bersinar, benderang.
tapi disini, aku tetap beku. semua terasa semu buatku.
...
Love, Live ... everything inside is just a Lie.
You proved it to me.
Thanks for all, sunshine. Goodbye ...
Senin, 14 Desember 2009
grey sad-erday night
I spend my satturday night with drunk ...
bukan hal yang baik untuk ditiru. dan aku sama sekali tidak berharap tindak tandukku pantas ditiru. apalagi benar2 ditiru. aku cuma orang bejat yang serendah sampah. itu kata mereka tentang aku. meski aku sebenarnya tidak seperti itu. aku tak berusaha untuk merubah pandangan mereka. peduli setan apa yang mereka pikirkan tentang aku.
" kamu hanya perlu menjadi kamu ", aku selalu ingat kata2mu itu.
itu yang membuatku bisa bertahan denganmu.
kau yang dingin dan selalu membiarkan aku seperti adanya aku.
bahkan mungkin jika aku memutuskan untuk pergi mati, kamu akan dengan ikhlas merelakanku pergi.
kadang aku ragu apa kau benar-benar pernah peduli padaku.
tapi aku selalu berusaha membunuh pemikiran bodohku itu.
mungkin justru hanya orang-orang seperti kamu lah yang bisa buatku bertahan. tidak perlu jengah menghadapi kemunafikan-kemunafikan yang seringkali muncul dalam sebuah kisah cinta yang wajar. kepura-puraan akan perasaan.
tapi kau tidak begitu. kamu ya kamu. kau adalah kau. tak perlu bersusah payah menjadi orang lain. tak perlu berlagak manis atau baik.
bisa jadi aku yang paling lama bisa bertahan denganmu.
karena perempuan normal pasti akan mempertanyakan perasaanmu pada mereka. mereka pasti tak sanggup bertahan dengan angkuhmu, dengan dinginmu, dengan acuhmu.
bisa jadi kita sepasang orang aneh dan tidak normal.
aku kembali menenggak cocktail di tangan kananku.
aku bersulang untuk kita, kekasihku..
untuk sebuah kisah absurd yang klasik. kisah sampah yang berusaha kita buat setidakpicisan mungkin. bersulang untuk ke-abnormal-an ku dan ketidakpedulian mu.
mari minum, kekasihku.
baiklah jika kau tidak mau.
aku yang akan mewakilimu.
tegukan terakhir ini untukmu.
racun ini kutelan demi kau, andai kau tahu itu.
aku merusak diriku biar bisa masuk ke dalam keanehan duniamu.
aku begini untukmu, kekasihku..
apa kau bisa melihatku bahagia dari atas sana..??
maaf jika aku tak bisa datang ke pembaringanmu.
maaf jika aku alpha menabur bunga untukmu .
maaf jika aku terlalu takut untuk menyusulmu.
salam buat Matahari, ya kekasihku..
aku masih menyayangimu.
bukan hal yang baik untuk ditiru. dan aku sama sekali tidak berharap tindak tandukku pantas ditiru. apalagi benar2 ditiru. aku cuma orang bejat yang serendah sampah. itu kata mereka tentang aku. meski aku sebenarnya tidak seperti itu. aku tak berusaha untuk merubah pandangan mereka. peduli setan apa yang mereka pikirkan tentang aku.
" kamu hanya perlu menjadi kamu ", aku selalu ingat kata2mu itu.
itu yang membuatku bisa bertahan denganmu.
kau yang dingin dan selalu membiarkan aku seperti adanya aku.
bahkan mungkin jika aku memutuskan untuk pergi mati, kamu akan dengan ikhlas merelakanku pergi.
kadang aku ragu apa kau benar-benar pernah peduli padaku.
tapi aku selalu berusaha membunuh pemikiran bodohku itu.
mungkin justru hanya orang-orang seperti kamu lah yang bisa buatku bertahan. tidak perlu jengah menghadapi kemunafikan-kemunafikan yang seringkali muncul dalam sebuah kisah cinta yang wajar. kepura-puraan akan perasaan.
tapi kau tidak begitu. kamu ya kamu. kau adalah kau. tak perlu bersusah payah menjadi orang lain. tak perlu berlagak manis atau baik.
bisa jadi aku yang paling lama bisa bertahan denganmu.
karena perempuan normal pasti akan mempertanyakan perasaanmu pada mereka. mereka pasti tak sanggup bertahan dengan angkuhmu, dengan dinginmu, dengan acuhmu.
bisa jadi kita sepasang orang aneh dan tidak normal.
aku kembali menenggak cocktail di tangan kananku.
aku bersulang untuk kita, kekasihku..
untuk sebuah kisah absurd yang klasik. kisah sampah yang berusaha kita buat setidakpicisan mungkin. bersulang untuk ke-abnormal-an ku dan ketidakpedulian mu.
mari minum, kekasihku.
baiklah jika kau tidak mau.
aku yang akan mewakilimu.
tegukan terakhir ini untukmu.
racun ini kutelan demi kau, andai kau tahu itu.
aku merusak diriku biar bisa masuk ke dalam keanehan duniamu.
aku begini untukmu, kekasihku..
apa kau bisa melihatku bahagia dari atas sana..??
maaf jika aku tak bisa datang ke pembaringanmu.
maaf jika aku alpha menabur bunga untukmu .
maaf jika aku terlalu takut untuk menyusulmu.
salam buat Matahari, ya kekasihku..
aku masih menyayangimu.
Senin, 16 November 2009
prologue
Busway, Lebak bulus-Harmoni melaju sepanjang jalurnya. jalur yg seperti lidah menuju ke satu kerongkongan. Harmoni. tapi aku tidak turun di harmoni, aku transit di Grogol 2, dan berganti busway Kalideres-Harmoni. biasanya aku menghabiskan sebagian waktuku di dalam bus untuk tidur. ya, kalau berangkat dari Ciputat dan harus naik busway pagi2 jam stengah 6, itu berarti aku harus bangun pagi jam 4 untuk mandi dan nyiapin barang. oiya, dandan juga.
Tapi tidak kali ini. disampingku duduk seorang pria yg menarik mata. jangan suruh saya mendefinisikan menarik mata itu seperti apa. cukup saya dan mata saya saja yg tau.. :D. aku rasa dia 'pria'. dari perawakannya dia berumur sekitar 25-27, dengan style khas orang kantoran. kemeja panjang yg digulung se siku dengan celana jeans, mengesankan kesan casual-yg benar2-menarik mata. dia berkacamata. dua poin plus secara fisik. badannya tidak kurus, juga tidak gemuk. yang pasti dia tinggi..
tersenyum sepintas sebelum dia duduk disebelahku. 4 poin plus. belum bisa kasih nilai secara yakin. Well, I really love to say, "Hello stranger, You're so cute..". But of course I didn't..
Aku rasa aku bisa merasakan energi positif saat dia duduk di sebelahku. rasanya hangat. dan aku berfikir, mungkin hariku hari ini bakal indah. dan aku mulai senyum-senyum sendiri. mirip orang gila.
tapi aku mikir, " pliss de, ini baru pertemuan pertama. ga bakal ngerubah apa-apa. anggep aja semangat pagi..." dan aku mencoba kembali pada kebiasaan lamaku. tidur. aku mencoba untuk tidur. mm, yang benar adalah mencoba untuk tidur secara cantik.
Bilang saja, aku aneh. seseorang hanya perlu menjadi dirinya sendiri bukan? tak perlu berpura2. seperti kasus ini, harus nya aku tak perlu mencoba untuk tidur secara cantik kalau memang nyatanya aku tidak cantik. hahaha. ini benar2 gila. saat-saat seperti itulah biasanya otakku berkeliaran liar. berimajinasi tanpa batas. bukan hal-hal yg kotor, tapi lebih ke silly..
masih mencoba untuk tidur sacara cantik. dengan pikiran yang masih berkeliaran liar. bukan hal yg baik ternyata. karena di sela terpejamnya mataku, aku tersenyum geli. membayangkan jika saja ternyata dia tidak gentle. jika ternyata ngomongnya, " eh, ciyn.. apa kabar ?". Gubrak !
hahaha.
stop being silly, Putri..
entah dorongan apa, tiba-tiba aku menoleh ke arahnya secara spontan hingga kami beradu muka. lalu aku tersenyum. akupun kaget. " hah, gua tadi ngapain sih... " sambil menahan diri untuk garuk-garuk kepala.
dan aku kembali mencoba tidur.
aku peduli setan dengan apa yg ada dipikirannya. aku lebih baik tidur saja.
and bus is still road on it's way ..... :P
( sorry, for the broken english.. )
Rabu, 14 Oktober 2009
sepenggal sajak buat matahariku
apa kabarmu matahariku...
aku merindukanmu disini.
ini oktober, saatnya flamboyan berbunga.
ingatkah kau akan masa itu, matahariku?
masa saat au meyakinkan aku, bahwa hidup itu indah,
dan aku luruh dalam terikmu..
aku senang ini oktober, tapi aku tidak bisa melihat flamboyan bersamamu.
musim hujan ini,
mendung2 keparat itu sudah sembunyikanmu dari pandanganku.
aku kangen kamu, matahariku..
tolong jangan berhenti bersinar..
aku ikhlas meski mungkin hanya bisa memandangmu dari sini.
aku merindukanmu disini.
ini oktober, saatnya flamboyan berbunga.
ingatkah kau akan masa itu, matahariku?
masa saat au meyakinkan aku, bahwa hidup itu indah,
dan aku luruh dalam terikmu..
aku senang ini oktober, tapi aku tidak bisa melihat flamboyan bersamamu.
musim hujan ini,
mendung2 keparat itu sudah sembunyikanmu dari pandanganku.
aku kangen kamu, matahariku..
tolong jangan berhenti bersinar..
aku ikhlas meski mungkin hanya bisa memandangmu dari sini.
Langganan:
Postingan (Atom)